Arul Panrita
Semangatlah sebelum kau jatuh
Merahmu darah mengalir di sela putihmu
Teriaklah sebelum tertidur
Mimpimu tak lebih dari penjara suara malam
Negeri ini masih terluka
Tapi bukan dentuman mesiu juga ledakan atom
Kita sama-sama terluka dalam sanjungan ibu pertiwi yang sedih
Lihat dalam kaca
Pasang telinga di kotak hitam yang bising akan musik juga bualan
Demokrasi hari ini produk mesin yang membutuhkan keringat orang lain
Tangis dan kesah yang lemah
Segala pakaian ibu pertiwi comak comek penuh tambal
Tak cantik lagi
Kenapa diam
Merah mirah ibu pertiwi berdarah dalam hatinya
Bangkitlah wahai laki-laki juga perempuan ibu pertiwi
Turun kejalan dalam satu teriakan
Turun ke emper trotoar bukan dengan api nafsu bianatang
Tetap pakai kepala juga segumpal daging di dada
Teriaklah merdeka
Merdeka bersuara politik
Merdeka bersuara budaya
Merdeka bersuara ekonomi
Merdeka bersuara agama
Merdeka bersuara sosial
Merdeka dari kebodohan yang jelas kebodohan
Demi wajah ibu pertiwimu
Agar senyum lahirkan hijau pagi juga malammu.
0 komentar:
Posting Komentar