Karya Arul Panrita
Berjalan bertumpuk lembar-lembar ilmu
Berdiri di sejuta kepala
Tapi tak bermimpi jadi presiden
Pemimpin dalam ruang hati juga kepala
Kau buka tabir saban hari berkata tentang hidup
Ajak kami masuk dalam sadar
Manusia cahaya lebih pagi dari mentari pagi
Datang dari panggilan hati
Lebih dalam
Lebih jauh
Lebih dari segala harapan
Kau ajak aku duduk di bangku bercerita tentang ilmu laduni
Juga hayat
Jika malam turun di beranda rumahmu
Aku lihat kau merangkul anakmu dengan semangat
Janji dan juga mimpi
Tak peduli siapa engkau
Datang dari darah yang man
Engkau lahir dari semangat merdeka
Manusia-manusia cahaya
Katanya engkau manusia terkebiri
Lain dari ABRI
Juga POLRI
Atau Dokter
Engkau cetak mereka tapi terlupa
Tapi di dalam dada
Selalu ada ruang untukmu dari kami
Selalu rindu pada kenagan yang mengendap
Di tengahnya waktu dahulu
Manusia-manusia cahaya
Engkau tanpa pamrih berpeluh kesah
Dari kami ada doa yang tak terucap lewat bibir
Sebab engkau bangsaku menatap dunia dengan cahayamu.
4 komentar:
Mantap. Nice poem, sobat.
Salam sumpah pemuda, , , ,
berkunjung gan :)
menarik2x
Posting Komentar